pagimu, lelahmu, kantukmu yang tak bisa kau hilangkan dari rautmu bu,
aku tau, aku sangat tau.
kau bangun subuh membangunkan suami dan anak anakmu,
kau siapkan sarapan untuk keluargamu,
kau menimba air, kau mencuci baju
lalu kau memandikan anak mu yang masih balita itu.

kau kejar anakmu yang kedua, kau mandikan juga, kau siapkan sarapan juga kau suapkan untuknya,

lalu..

kau kejar anak pertamamu, kau rapikan almamter SMA nya, kau rapikan dasinya, kau berikan uang saku untuk angkotnya, kau cium keningnya,

lalu..

kau kejar suamimu, kau buatkan kopi untuknya, kau siapkan tas nya, kau lapkan sepatu untuknya berangkat kerja.

tak sempat mandi, dengan waktu mepet kau sempatkan mandi, kau menggendong bayimu, kau cari tukang ojeg, jangankan memakai skincare, bedakpun kau lupa bubuhkan ke pipimu, entahlah kau punya lipstik atau tidak dirumahmu, kami tidak tahu bu,
kami tidak tahu kalau gajimu cuma seratus ribu..

hanya batik rok dan jilbab panjang yang kau kenakan, dengan gendongan bayi dipundakmu beserta anakmu bu.

kau bergegas absen ke ruang TU, kau lari ke kelas kami, kau pasang muka ceria dan berlagak seolah tidak merasakan apa apa..
sampai kau lupa dengan dirimu,
kau lupa dengan lelahmu,
oh guruku.

maafkan kami yang tidak bisa menghargaimu,
baru ditegur sekali saja kami langsung sakit hati,
padahal engkau lebih sakit dibanding kami
maafkan kami ibu..